Wilayah
Hektare Wilayah
Hektare Sawah
Hektare Kering
Hektare Tanah Basah
Hektare Hutan/Perkebunan
Hektare Keperluan Dan Fasilitas Umum
Dusun
RW
RT
Keadaan Alam
- Letak Geografis dan Batas Adminstrasi
Desa Cilibang memiliki batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah utara : Desa Jambusari
- Sebelah Selatan : Desa Jeruklegi Wetan
- Sebelah timur : Desa Perhutan
- Sebelah Barat : Desa Prapagan & Jeruklegi Kulon
- Kondisi Fisik
- Topografi
Kondisi Topografi Desa Cilibang terbagi menjadi 3(Tiga)Wilayah Kadus adapun nama dusun tersebut sebagai berikut :
- Kadus I : Dusun Cironeng
- Kadus II : Dusun Kalirau
- Kadus III : Dusun Kaligintung
Secara keseluruhan wilayah Desa Cilibang tergolong perbukitan dengan kemiringan 35 % dan ketinggian ± 75 meter diatas permukaan laut.
2. Klimatologi
Berdasarkan kondisi iklimnya , Desa Cilibang dapat digolongkan sebagai wilayah dengan karakteristik perbukitan dengan curah hujan 1900 mm / tahun dan jumlah bulan kering 5 bulan.
3. Hidrologi
Kondisi Hidrologi Desa Cilibang dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu air permukaan berupa sungai Cironeng,Jambu,Gintung,dan air tanah dengan kedalaman 6 m dari permukaan tanah. ( Kemarau 6 bulan Kesulitan air )
- Kondisi Lingkungan
Desa Cilibang memliki karakteristik lingkungan berupa Daerah perbukitan dengan lingkungan basah dan kering. Karakter lingkungan wilayah ini mempengaruhi jenis usaha pertanian tanaman pangan, dengan pengembangan pada lingkungan :
- Tanah Basah : Yaitu upaya pengembangan usaha pertanian yang betul-betul modern dengan mengembangkan penggunaan pupuk organik, sehingga Desa Cilibang mampu memberikan kontribusi terhadap Negara dalam swadaya beras secara nasional.
- Tanah Kering : Yaitu sangat Cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan lahan kering, khususnya palawija.
Sedangkan untuk permasalahan lingkungan hidup yang cukup rentan adalah mata pencaharian penduduk didominasi kaum buruh tani /penderes yang tidak punya lahan hidupnya sangan tergantung dengan naik turunnya harga gula/curah hujan yang cukup untuk kesuburan tanaman Kelapa, ditambah belum tumbuhnya jiwa wiraswasta untuk mengembangkan potensi Desa yang ada, sehingga terbentuk perekonomian masyarakat yang kuat dan tepat guna.